Terlibatnya otak dalam proses permainan game yang
menjadikan game entertainment salah satu sarana potensial untuk mengembangkan
dan melatih kemampuan, kreativitas, konsentrasi dan daya tahan otak manusia.
Lebih dari itu jika hal ini dilakukan secara tepat sejak usia dini, memungkinkan
seseorang untuk mempunyai kemampuan otak yang lebih ketika beranjak dewasa, dan
membuat orang tersebut sedikit lebih mudah memahami dan memasuki dunia pembelajaran
akademis serta bersaing dan berinovasi di dunia kerja. Namun tentunya untuk hal
ini diperlukan game yang mempunyai muatan positif dan mampu membangun karakter sebuah
manusia. Karena itu kita harus selektif dalam memilih game apa yang boleh kita mainkan.
Perkembangan dunia game yang sangat dahsyat dan jenis game yang bermacam-macam,
mendorong terciptanya beberapa game yang “tidak membangun” dan memberikan lebih
banyak dampak negatif terhadap perkembangan mental manusia. Beberapa hal
positif dari perkembangan game di atas dan ladang pekerjaan yang cukup menjanjikan
di dunia gaming industry, menjadikan berbagai ilmu dan metode dalam produksi
game entertainment merupakan salah satu ilmu yang patut dipelajari dan dikembangkan. ( http://webmail.informatika.org/~rinaldi/Matdis/2006-2007/Makalah/Makalah0607-13.pdf
)
Permainan dapat
menghasilkan sejumlah besar pencarian ruang. Hal ini cukup besar dan kompleks
yang membutuhkan suatu teknik yang tangguh untuk menentukan alternative
pengekpsplorasian ruang permasalahan. Teknik ini dikenal dengan nama heuristic
dan dan merupakan area utama dari penelitan tentang AI. Banyak hal yang
biasanya dikenal sebagai kecerdasan tampaknya berada dalam heuristic yang
digunakan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahannya.(Anita Desiani &
Muhammad Arhami, 2006 : 8 )